Kapal Boat U.S. Navy Dengan 10 Tentara-nya Ditahan Iran

Iran menahan 10 orang tentara U.S. Navy dan dua kapal boat kecil yang terdampar di perairan Iran karena masalah mesin. Iran menuduh para tentara itu sengaja menerobos masuk ke wilayah Iran. Saat ini, pihak Amerika Serikat mengatakan bahwa pihak Teheran menyakinkan mereka akan secepatnya mengembalikan ke 10 tentara berikut dengan kapal boat mereka dalam keadaan selamat.

Diharapkan, 10 tentara U.S. Navy tersebut akan ditransfer ke pihak Amerika hari Rabu pagi ini waktu setempat.

Juru bicara Pentagon, Peter Cook mengatakan kepan AFP bahwa kedua kapal boat U.S. Navy tersebut sedang dalam perjalanan antara Kuwait dan Bahrain ketika kehilangan kontak.

U.S. Navy riverine patrol boat

Insiden penangkapan ini terjadi di dekat pulau Farsi di Teluk Persia. Kerusakan pada mesin pada salah satu kapal membuatnya kandas dan kemudian mereka di tahan pihak Iran. Kemudian 10 tentara tadi ditahan di pulau Farsi beberapa waktu, tapi tidak jelas mereka ditahan di mana.

FARS, kantor berita tidak resmi Iran, memberitakan hal yang sama. FARS juga melaporkan bahwa salah satu dari 10 tentara U.S. Navy itu adalah perempuan.

"Kami telah melakukan kontak dengan Iran dan telah menerima jaminan bahwa awak dan kapal akan dikembalikan segera," kata Cook.

Insiden itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dengan Iran, dan hanya beberapa jam sebelum Presiden Barack Obama memberikan pidato kenegaraan terakhirnya kepada Kongres dan publik.

Ini memicu serangkaian panggilan dramatis  dan pertemuan para pejabat AS yang berusaha untuk mengetahui status pasti dari kru dan menghubungi para pemimpin Iran.

Menteri Luar Negeri John Kerry, yang memiliki hubungan pribadi dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif sepanjang tiga tahun perundingan nuklir, segera melakukan pembicaraan pribadi dengan Javad Zarif.

Kerry memelajari kejadian ini sekitar pukul 12.30 pm EST saat ia dan Menteri Pertahanan Ash Carter melakukan rapat dengan perwakilan dari Filipina di Departemen Luar Negeri. Para pejabat tidak berwenang untuk membahas insiden sensitif publik sehingga berbicara pada kondisi anonimitas. via: Associated Press

0 Komentar

Posting Komentar