Undangan pernikahan sudah disebar. Gedung tempat resepsi sudah dipesan. Demikian juga dengan katering dan semua persiapan sudah siap. Tapi apa mau dikata. Ada sesuatu yang membuat kamu memutuskan untuk menghentikan semua itu dan batal menikah. Kira-kira apa yang akan kamu lakukan dengan semua persiapan itu supaya tidak menjadi sia-sia percuma?
Yiru Sun tahu apa yang harus dilakukan. Dia mengambil keputusan untuk membatalkan acara pernikahannya setelah menolak menandatangi surat perjanjian pra nikah-nya. Tidak jelas mengapa dia menolak membubuhkan tanda tangan di atas surat perjanjian yang umum dilakukan pasangan calon pengantin sebelum disahkan sebagai suami istri di Amerika tersebut. Hari Sabtu itu, Yiru Sun seharusnya melangsungkan pesta pernikahan di Harold Prat House di Upper East Side New York yang mewah.
Mempelai perempuan yang patah hati tersebut telah memberikan deposit senilai $8,000 untuk tempat dan makanan pesta pernikahannya. Karena deposit tersebut tidak bisa ditarik kembali, maka dia memutuskan untuk mengundang 60 anak-anak kurang mampu beserta dengan keluarganya untuk berpesta.
Dengan bantuan badan amal Inwood House and the Salvation Army, dia memberikan anak-anak itu pengalaman indah berpesta yang mungkin tidak akan mereka alami lagi.
“Saya seharusnya menjadi mempelai. Pernikahan itu batal,” Sun memulai sambutannya. “Awalnya saya merasa frustasi.”
“Tiga minggu kemudian, ide ini muncul. Saya tidak bisa menjadi ratu di pesta pernikahan saya, tapi mungkin saya bisa memberi anak-anak ini satu hari yang menyenangkan.” Lanjut Sun.
Yiru Sun lahir dan tumbuh di Cina dalam keadaan memprihatinkan sampai kemudian berhasil mengejar pendidikannya di Universitas Princeton setelah mendapat beasiswa penuh.
Ibu-ibu yang menjadi orang tua tunggal beserta anak-anaknya, dapat mengalami banyak kesulitan dan hal buruk dalam hidup mereka, namun masih mampu melakukan banyak hal besar. Yiru Sun sendiri adalah seorang single parent dengan anak perempuan berusia enam tahun.
0 Komentar